Sekolah Desa
Pendidikan Kesetaraan untuk Perangkat, Pegiat dan Masyarakat Desa seluruh Indonesia
“Belajar Sepanjang Hayat, Membangun Desa Bermartabat”
Sekolah Desa adalah sebuah inisiatif pendidikan kesetaraan yang dikembangkan oleh Program Sarjana Desa untuk menjawab kebutuhan riil masyarakat desa terhadap akses pendidikan yang inklusif, relevan, dan memberdayakan. Program ini membuka kesempatan bagi warga desa — terutama perangkat desa, pegiat pembangunan desa, tokoh masyarakat, petani, nelayan, ibu rumah tangga, dan generasi muda putus sekolah — untuk melanjutkan pendidikan formal melalui jalur Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA).
Di banyak wilayah Indonesia, masih banyak masyarakat desa yang belum menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah karena faktor ekonomi, keterbatasan akses, atau situasi sosial lainnya. Padahal, pendidikan adalah fondasi utama untuk membangun kapasitas personal maupun kolektif dalam mengelola dan memajukan desa. Sekolah Desa hadir sebagai solusi nyata untuk memutus mata rantai keterbatasan tersebut, sekaligus membuka jalan bagi transformasi sosial dari desa untuk Indonesia.
Dalam pelaksanaannya, Sarjana Desa bekerjasama dengan lembaga resmi penyelenggara pendidikan kesetaraan, yaitu PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), yang telah memiliki izin dan terdaftar di kementerian pendidikan. Melalui kemitraan ini, Sekolah Desa memastikan bahwa setiap peserta mendapatkan layanan pendidikan yang legal, bermutu, dan diakui negara, termasuk pelaksanaan ujian nasional kesetaraan (UNPK) dan penerbitan ijazah resmi.

Visi
Mewujudkan masyarakat desa yang terdidik, berdaya, dan bermartabat melalui pendidikan kesetaraan yang kontekstual, fleksibel, dan berorientasi pada pembangunan desa.
Misi
- Menyediakan layanan pendidikan kesetaraan yang mudah diakses, fleksibel, dan relevan dengan konteks desa.
- Memberikan ruang belajar yang terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat desa tanpa diskriminasi usia, gender, atau latar belakang ekonomi.
- Mengintegrasikan pendidikan dengan nilai-nilai kearifan lokal dan praktik pembangunan partisipatif.
- Meningkatkan kualitas sumber daya manusia desa agar mampu berperan aktif dalam pembangunan lokal dan nasional.
- Menghapus stigma terhadap warga desa yang tidak tamat sekolah dan membuka peluang setara bagi semua.
Tujuan
- Memberikan kesempatan bagi masyarakat desa untuk memperoleh ijazah resmi yang diakui negara (dari Kemendikbudristek).
- Meningkatkan kepercayaan diri dan partisipasi warga desa dalam pengambilan keputusan di tingkat komunitas.
- Mendorong peningkatan kapasitas individu dalam kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya.
- Membentuk generasi pembelajar sepanjang hayat (lifelong learners) di desa yang mampu menghadapi tantangan zaman.
- Memperkuat peran desa sebagai pusat pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat.

Sasaran Program
- Perangkat desa yang belum memiliki ijazah SD/SMP/SMA.
- Pegiat desa, kader pembangunan, karang taruna, dan relawan sosial.
- Tokoh masyarakat, pemuda desa, petani, nelayan, dan pelaku ekonomi lokal.
- Masyarakat desa lainnya yang ingin melanjutkan pendidikan namun terkendala usia, biaya, atau waktu.
- Warga rentan yang selama ini terpinggirkan dari sistem pendidikan formal.
Apa yang Membuat Sekolah Desa Berbeda?
- Legal dan Diakui – Ijazah resmi setara SD, SMP, dan SMA
- Fleksibel – Waktu belajar bisa menyesuaikan kesibukan peserta
- Berbasis Kebutuhan Desa – Materi belajar membumi dan langsung bisa diterapkan
- Inklusif – Terbuka untuk semua usia dan latar belakang
- Memberdayakan – Belajar bukan hanya untuk ijazah, tapi untuk hidup yang lebih bermakna
